Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengumuman Terbaru dan Terupdate

PENGUMUMAN TERBARU:

  1. Penutupan Aksi Nyata
  2. Pembelajaran di Bulan Ramadan
  3. Penganggaran Gaji bagi Pegawa Pemerintah dengan Perjanjian Kerja 
  4. Perpanjangan Pendaftaran Seleksi PPPK Tahap II 
  5. KemenpanRB Tentang PPPK Paruh Waktu  

Komunikasi yang efektif penting dalam beragam faktor kehidupan, baik pada jalinan individu, dunia kerja, atau dalam warga. Supaya pesan yang ingin dikatakan bisa dimengerti terang oleh yang menerima, dibutuhkan ketrampilan komunikasi yang bagus. Berikut lima langkah komunikasi yang efektif yang bisa diaplikasikan dalam beragam keadaan:

1. Dengarkan dengan Aktif

Komunikasi yang efektif tidak cuma masalah bicara, tapi juga dengarkan. Dengarkan dengan aktif bermakna tidak sekedar hanya dengar kata-kata yang diucap, tapi juga memerhatikan kerangka, suara suara, dan bahasa badan yang dipakai oleh musuh berbicara.

Menjadi pendengar yang aktif, seorang perlu memperlihatkan perhatian penuh pada pembicara, misalnya dengan mengganggukkan kepala atau memberi tanggapan verbal yang memperlihatkan pengetahuan, seperti "Saya memahami" atau "Pasti". Disamping itu, penting tidak untuk menginterupsi pembicara dan memberikan ruangan untuk mereka untuk memberikan opini atau informasi mereka seutuhnya. Dengan dengarkan dengan penuh perhatian, kita bisa kurangi salah paham dan membuat situasi komunikasi lebih terbuka.

2. Memakai Bahasa yang Tepat dan Jelas

Bahasa yang dipakai dalam komunikasi harus terang dan gampang dimengerti. Pemakaian kata-kata yang pas sesuai kerangka penting supaya pesan yang dikatakan bisa dipahami baik. Jauhi pemakaian istilah yang terlampau tehnis atau slogan yang mungkin tidak dipahami oleh musuh berbicara, terkecuali bila memang mereka familier dengan istilah itu.

Disamping itu, pastikan untuk menghindar dari ambiguitas dalam pengutaraan informasi. Contohnya, bila kita memberi perintah, seharusnya kita bukan hanya menjelaskan "kerjakan secara betul", tapi menerangkan beberapa langkah detil yang perlu dilaksanakan. Pengutaraan yang terang menolong menghindar dari ketidaktahuan dan percepat proses pengetahuan.

3. Pahami Audience dan Sesuaikan Pesan

Komunikasi yang efektif tergantung pada pengetahuan pada audience atau musuh berbicara. Tiap pribadi atau barisan mempunyai background, pengetahuan, dan opsi yang berlainan. Oleh karenanya, langkah pengutaraan pesan harus disamakan siapa kita bicara.

Contohnya, bila kita bicara dengan rekanan kerja yang telah eksper pada sektor tertentu, kita bisa memakai bahasa lebih tehnis. Kebalikannya, bila kita bicara dengan seorang yang tidak familier dengan topik itu, kita harus sederhanakan keterangan dan memakai analogi atau contoh lebih gampang dimengerti. Dengan sesuaikan pesan sesuai audience, kita bisa pastikan jika informasi yang dikatakan diterima baik.

4. Memakai Bahasa Badan yang Positif

Komunikasi bukan hanya mengikutsertakan kata-kata, tapi juga bahasa badan. Air muka, pergerakan tangan, bentuk badan, dan contact mata semua mainkan peranan penting pada bagaimana pesan diterima. Bahasa badan yang positif bisa memberikan dukungan pesan verbal kita dan menolong perkuat arti yang ingin dikatakan.

Contohnya, contact mata yang pas memperlihatkan jika kita tertarik dan konsentrasi pada perbincangan, sedangkan sikap badan terbuka dan senyuman bisa membuat situasi yang sangat ramah dan menggembirakan. Kebalikannya, sikap badan tertutup, seperti silangkan tangan atau menghindar dari contact mata, bisa memperlihatkan ketidaktertarikan atau ketaknyamanan. Oleh karenanya, penting selalu untuk memerhatikan bahasa badan kita supaya pesan yang dikatakan sesuai tujuan komunikasi.

5. Memberi Umpan Kembali yang Bernilai

Operan balik yang bernilai ialah komponen penting pada komunikasi yang efektif. Saat berbicara, kita perlu memberi operan balik yang terang dan berguna ke musuh berbicara. Operan balik bukan hanya berbentuk kritikan, tapi juga animo pada beberapa hal yang telah dilaksanakan baik.

Memberi operan balik yang bernilai bermakna kita harus sampaikan kritikan atau anjuran dengan tidak merendahkan atau mempersalahkan. Untuk contoh, dibanding menjelaskan "Anda selalu salah dalam lakukan ini", kita dapat berbicara "Coba pikirkan pendekatan ini, karena itu mungkin lebih efektif." Dengan ini, kita masih tetap menjaga jalinan yang bagus dan menolong musuh berbicara untuk mengoreksi diri tanpa merasa direndahkan atau terserang.

Disamping itu, juga penting untuk terima operan balik secara terbuka. Komunikasi yang efektif memiliki sifat dua arah, dan kekuatan untuk terima kritikan dengan positif ialah kunci untuk selalu berkembang dan tingkatkan ketrampilan komunikasi kita.

Ringkasan

Komunikasi yang efektif ialah ketrampilan yang bisa didalami dan diperbarui seiring berjalannya waktu. Dengan dengarkan dengan aktif, memakai bahasa yang terang, pahami audience, memerhatikan bahasa badan, dan memberi operan balik yang bernilai, kita bisa membuat komunikasi lebih efektif dan tingkatkan pengetahuan di antara pribadi. Ketrampilan komunikasi yang bagus bukan hanya menolong dalam sampaikan pesan, tapi juga dalam membuat jalinan yang sehat dan produktif di beberapa faktor kehidupan.

Lihat juga: